MANUSIA KERDIL
Kubaca dengan seksama lalu kurangkai dalam satu gerak pena diatas kertas, disaat itulah aku tuangkan apa yang ada dalam pikiranku, menjadikan pikiran sibuk sesibuk tabib saat meracikan obat untuk orang yang sedang mengalami sakit dan mengeluhkan sakit itu padanya.Tentu tabib harus begitu sangat hati-hati meracik satu obat dengan obat yang lainnya yang dia yakini akan menjadi petunjuk sebab untuk kesembuhan sakit yang dialami oleh orang yang datang dan minta bantuan padanya. tangan tabib haruslah lihai dan mampu merasakan sakit orang yang ada dihadapannya, karenanya nalurinya harus senantiasa bersinergi dan begitu dekat dengannya karena kesembuhan orang tersebut adalah kebahagiaan bagi tabib dan kemanusiaan.
Kemanusiaan merupakan nilai tertinggi dalam setiap peristiwa kehidupan, karena tanpa kemanusiaan kehidupan tidak akan pernah berarti dan bernilai, hamparan bumi yang luas, gunung, langit, laut,bintang gemintang, bulan Dan segala yang terlihat kasat mata tidak akan pernah berarti apabila manusia mengingkari kodrat kemanusiaannya.
Kodrat yang dituntun nurani untuk welas asih dan penuh rasa kasih sayang kepada seluruh mahluk yang sama bahkan tidak sama dengan dirinya manusia, akan sangat aneh apabila manusia merasa begitu jumawa akan otaknya dan isi yang ada di dalamnya, yang sampai menyiksa hatinya untuk bersikap tega untuk merendahkan dan menistakan alam sekitarnya, menciptakan rasa sakit dengan kesengajaan karena akalnya mengukur manusia lainnya tidak sama dengan pikiran dan kehendaknya.
Sedangkan nilai-nilai akal dan daya pikirnya tidaklah akan mengalami perbedaan yang sangat signifikan, mengingat diri kita adalah trah nisby terbatas dan terkendala karena adanya kendali Dari yang maha adidaya (tuhan). Manusia yang pintar sebenarnya dia yang semakin tidak tau atau bodoh, bodoh untuk menyombongkan diri, bodoh untuk menyakiti orang lain, bodoh untuk membodohi orang lain dan bodoh dalam segala hal yang sekiranya tidak mengarahkan dan menuntun dirinya pada jalan ketuhanan yang maha pintar, maha bijaksana dan maha dari segala maha.
Manusia yang bodoh tersebut akan menjadikan dirinya sebagai insan yang dianggap pintar oleh organ yang lainnya tanpa harus memeinta pengakuan dan mengharapkan pengakuan dari manusia lainnya sebab akan dengan sendirinya, dirinya akan mendapatkan singgasana megah dihati para hayawanun natiq yang lainnya, oleh karena. baiknya manusia adalah meninggikan nilai dan penilaian terhadap manusia yang hakiki, tidak membuat kabur dengan memudahkan lisan untuk memfitnah karena timbulnya rasa iri, dengki dan dusta dalam hatinya, dan mempermudah diri untuk membuang wajah Yusuf dari ingatannya karena satu kesalahan dengan menghilangkan seribu kebaikan yang pernah ia lakukan.
Dengan cara itulah rotasi hidup dirinya dengan alam akan terus seimbang dan akan terjauhkan dari perasaan takut untuk disaingi dan bahkan akan selalu rela untuk diasingkan oleh manusia lainnya selama tuhan tidak mengasingkan dirinya.
Betapa ruginya jika ia manusia selalu berusaha untuk mencari kesalahan manusia lainnya, berusaha untuk menistakan dan membuat manusia lainnya seolah-olah dusta agar mendapatkan kezaliman. Padahal orang yang sedang mendapatkan kezaliman dari manusia lainnya baik disengaja atau tidak disengaja tuhan akan memberikan skala prerioritas dalam keluh kesah hatinya dan munajatnya terhadap Tuhannya. Tidak akan satu menitpun tuhan untuk tidak menunjukkan rasa cintanya pada manusia yang meringkuk dalam kesedihan yang di peroleh dari tindakan dzalim manusia.
Tidakkah kita selalu mawas diri untuk menjaga diri kita dan keluarga kita dari murka Tuhan dengan imbalan siksa neraka yang sangat pedih, tidakkah kita merasa betapa tidak layaknya apabila kita berusaha untuk menjaga dengan cara merusak hak-hak orang lain, sedangkan diri ini selalu dalam doa semoga ada dalam entitas hidup yang selamat dunia dan akhirat, predikat selamat seperti yang disebutkan hanya bisa kita dapatkan dengan cara mengamalkan Assalamualaikum wr wb, yaitu mendoakan dengan sesegera mungkin terbalas keselamatan itu pada dirinya.
Tuhan akan senantiasa menjaga manusia yang menjaga persaudaraan, cinta dan kasih sayang terhadap sesama, akan sangat merugi manusia yang hanya mengukur kebahagiaan dengan ukuran harta dan kemegahan dunia yang kamuflase, akan sangat menderita sang raja yang kikir sehingga ia diperbudak oleh singgasana megahnya dan betapa menakutkan apabila hati dikalahkan oleh akal yang cendrung mengarah pada usaha untuk mencelakakan manusia yang lainnya. Baiknya memohon petunjuk dan perlindungan pada Tuhan agar kita tetap bisa menjaga hati dan rasa yang terkandung di dalamnya, agar kita bisa merasakan kebahagiaan saat saudara kita mendapatkan kebahagiaan dan merasakan sedih saat saudara kita di rundung kesedihan. Sebab manusia yang bagaimana dan seperti apapun sama-sama memiliki kadar kesedihan dan kebahagiaan yang sama nilainya, begitupun cara senyum dan canda tawanya, tidaklah akan ada perbedaan karena dia kaya raya saat harus merasakan kebahagiaan ketawanya ada di dahi sedangkan si miskin tetap dibagian mulutnya, dan begitupun kesedihan karena dia sedih dan harus menangis karena dia kaya menagis di kepala bagian belakang sedangkan si miskin di tempat seperti biasanya, tentu tidak semuanya sama cara bahagia dan sedihnya.