Selasa, 23 Juni 2020

Tentang rasa

Tentang rasa
Jangan terlalu bersedih atas apa yang engkau rasakan hari ini, sebab semua tak akan pernah tau akan seperti apa esok. Terbit dan terbenam matahari hanyalah kasat mata yang kita rasakan.
Celakalah baginya yang tak bersyukur bahkan bagi yang sampai kufur nikmat, sebab jalan hidup berkejaran dengan ajal (maut), bukanlah kemegahan akhir dari segalanya, tapi kematian lah kenyataan akhir dari kehidupan ini.
Angkuh, sombong dan takabur hanyalah pemanis buatan yang kadang tanpa harus di paksa nurani berkata buat apa aku lakukan itu jika harus ada yang membuat gundah.
Iya.....! Hidup itu bukan untuk meratap dan terlalu berbangga diri, hidup hanyalah untuk bergerak sebagaimana sunnatullah, yaitu berdoa ihktiar dan berdoa. Maksud darinya saat engkau hendak kluar dari rumah mu untuk menjemput rezeki maka awali dengan basmalah, setelah kembali pulang ke rumah membawa hasil kerja atau tidak membawa sama sekali maka akhiri dengan hamdalah dan sikap taeadhuk.
Maka disitulah tentram yang sebenarnya. Sebab ukuran bahagia dan sedih itu terlalu nisbi untuk di nilai manusia, sebab bahagia dan sedih ibarat maut bisa hadir dalam setiap saat tanpa dinyana.
Maka akan sangat dan terlalu arogan jika kita menganggap orang yang kaya dia bahagia dan yang miskin dia sengsara. Jika di cerna dengan seksama ternyata setiap kita punya kotak sedih dan bahagia masing-masing dan dari kotak itu sendiri akan ada kadar nikmat yang tak akan mampu di ukur oleh akal.

Jumat, 19 Juni 2020

Masa yang tak akan ingkar




Masa yang tak akan ingkar.
Bukan tentang rasa yang membuat aku binasa
Ini hanya ungkapan hati tentang peristiwa dalam suatu masa.
Masa yang pernah merasa ada leluasa yang pada kenyataannya itu adalah dosa.
Dosa yang bisa membuat kuasa murka tak terhingga.
Bersyukurlah engkau ada dalam golongan (umat) Rasulullah SAW. Dimana tidaklah tunai mendapatkan balasan akan dosa yang yang engkau perbuat dalam merajut asa.
Iya.......!!!!! Bertaubat ucap mudah tapi harus memaksa dalam keterpaksaan, sebab mata dan hati kadang tak mampu menahan kejamnya peradaban yang menyuguhkan kelezatan-kelezatan yang sesungguhnya hanyalah sesaat untuk kau sesat dalam siasat.
Sesat yang akan membuat mu terouruk dalam pedih abadi, sebagaimana peringatan-peringatan dari sang esa dalam lembar-lembar suci yang dalam detik waktu selalu menjawab ragam peristiwa di negeri fana.
Bahkan lembar-lembar suci tak sedikit menuntun insan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa.
Wahai insan jadikan peristiwa sebagai irama untuk menuju Roma, jadikan peristiwa sebagai pemasung kemewahan surgawi dan jadikan peristiwa sebagai bentuk abdi terhadap ia yang maha suci.
Oh.....! Insan janji tuhan tidak pernah luput, janji tuhan akan selalu membuat engkau patut dan janji tuhan akan membawamu dalam raut bahagia yang tiada tara.
Tak sedikitpun insan akan menyesali peristiwa taqwa bilamana ia menjadikan diri ini sebagai panorama indah disaat alam mulai gelap, murung dan terpuruk dalam dalam kehinaan.
Semua itu hanya ada satu organ yang akan berkata, inilah kebenaran yang sebenarnya, inilah janji yang pernah engkau ucap saat mendapatkan tiupan ruh dan inilah jalan yang sesungguhnya yaitu jalan yang lurus (ihkdinas syiratal mustaqyim) jalan yang di ridhoi dan sangat di benci oleh syetan dan sank familinya, ia organ itu adalah nurani (nurun qalbu).
Wassalamu'alaikum wr wb.
                                                          Al faqir
                                                 Khoirus shodiqin

Pertanda malam untuk pak tani

begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbit...