Rabu, 28 Juni 2023
Pertanda malam untuk pak tani
begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam
setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbitnya matahari dari
ufuk timur sedangkan malam datang dengan tenggelamnya matahari di ufuk barat.
dari kedua pertanda itu kita selaku manusia diisyaratkan untuk memiliki
kesadaran dalam memanfaatkan nikmat sehat dan sempat dari yang maha kuasa. untuk
itu perlu kiranya untuk menanamkan kesadaran guna mampu mengatur waktu kapan
waktunya untuk bekerja dan hal mana waktunya untuk kita beristirahat. nah
femomena alam saat ini, ketika perkembangan zaman semakin masuk pada era post
modern dan bahkan ada dititik mondern, diantara kita mulai hilang kesadaran
untuk berinteraksi dengan badan kita. tidak mencoba untuk memahami hak tubuh
untuk diistirahatkan, istilah yang dimunculkan adalah memforsir tubuh, sehingga
tubuh dimanfaatkan secara maksimal. tidak salah akan tetapi tidak bijak, apalagi
dalam bentuk memforsirnya dengan memanfaatkan daya pacu pda suplement (dooping).
pada titik nadirnya tubuh akan menuntut dan bentuk tuntutannya yaitu dalam
bentuk rasa sakit yang bekepanjangan sehingga tidak mampu untuk kembali
beraktivitas seperti sediakala. adapun islam mengatur betapa berharganya waktu
sehingga demi waktu kita harus senantiasa berlaku adil dan sabar dan sholat, nah
dengan begitu kita akan memberikan keseimbangan kepda tubuh kita. kita akan
menunjukkan sikap bijaksana, sehingga akan senantiasa fokus dan bersemangat
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. begitupun ilmu media juga mengatur
dengan begitu baiknya, yaitu kita diisyaratkan untuk tidak terlalu berlebihan
dalam memanfaatkan badan untuk beraktivitas, baiknya diberikan waktu untuk
beristirahat sekurang-kurangnya 8 jam dalam sehari semalam. dari uraian diatas
penulis memasang irah-irah pak tani disambut warna kuning ke emasan diufuk
barat. itu pertanda bahwasanya pak tani sudah saatnya untuk pulang dan
beristirahat. mengingat waktu sudah hampir malam. waktunya tubuh untuk di
istirahatkan. namun pada kenyataannya ketika melihat geliat peradaban hari ini,
khususnya di desa-desa pada musim tembakau masih banyak petani yang masih berada
di sawah menyirami tembakaunya bahkan sampai larut malam. hal itu membuat
penulis berprasangka dan seolah ikut merasakan betapa lelahnya mereka, tapi
setelah ditanyakan. mau bagaimana lagi? wong ini jalan takdir dan pengharapan
agar juga mampu merajut asa ujarnya!!! namun mirisnya kadang semangat dan
pengharapan itu tak terbayar lunas saat musim tanam berakhir, kenapa begitu?
sebab semangat bertani tidak sama seperti semangat pembeli dari hasil tani.
dalam beberapa tahun terakhir petani seolah hanya diberi pengharapan akan tetapi
isinya palsu semata. tembakau akan dibeli dengan harga mahal, toh pada
kenyataannya dibeli dengan harga murah BEP hanyalah BEP, yang katanya hasil dari
rapat untuk memperjuangkan nasib petani, nasib yang mana? nasib untuk
memanfaatkan hujan sebagai alibi dan fenomena lainnya, sehingga petani tidak
bisa berkutik. jujur saat panin tiba betapa ibanya saat pak tani yang berharap
pada hasil tani harus pupus dan kandas karena harga yang tidak setabil bahkan
bisa-bisa anjlok karena adanya alibi-alibi yang tidak begitu rasional. tapi
semoga saja kedepan petani bisa benar-benar terangkat nasibnya tentu dengan pro
aktifnya pemerintah untuk benar-benar mengkawal guna terpenuhinya hak-hak petani
untuk mendapatkan harga dan hasil setimpal dengan semangat bercocok tanamnya.
hal itu akan bisa terpenuhinya bilamana pemerintah mampu untuk mendorong
pabrikan akan objektif dan sportif untuk membeli hasil tani pak tani.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pertanda malam untuk pak tani
begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbit...
-
begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbit...
-
INGKAR TERHADAP KESALAHAN DIRINYA, SAMA SAJA INGKAR TERHADAP NIKMAT ALLAH. Sumbang, nada yang muncul saat harapan dan kenyataan t...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar