Senin, 28 Oktober 2019

Kiat untuk buku nikah hilang

Buku nikah hilang jangan khawatir!!!!!!!



Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk semua para pembaca yang Budiman, semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit manfaat untuk menjawab kegundahan bilamana mengalami sesuatu yang berharga raib dari tangan, dalam lemari dan tempat atau rak dokumen penting anda, yaitu hilangnya buku nikah. 
Buku nikah adalah buku yang sangat sakral, mengingat untuk memperolehnya juga membutuhkan pelaksaan yang sangat sakral pula, berhadapan dngan mertua, di akad oleh penghulu, dan di saksikan oleh dua saksi bahkan banyak masyarakat sekitar termasuk sanak famili apabila itu dilaksanakan bersamaan dengan walimatur'usy.
Apabila buku sakral itu hilang tidak bisa kebayang betapa bingung dan gundahnya para pembaca yang Budiman, sebab selain nilai sakral yang disebutkan di atas, buku nikah juga memiliki fungsi yang sangat sentral untuk perjalanan hidup berkeluarga dimasa-masa yang mendatang. 
Seperti mengurus akte lahir anak, jual beli, pinjaman bank, dan lain-lain yang berhubungan dengan anggaran pembelanjaan keluarga (APBK) hehehehee, maka dari itu harapannya jangan sampai menganggap remeh temeh keberadaan dan fungsi dari buku nikah, akan tetapi para pembaca yang Budiman, tidak usah khawatir bilamana hal serupa terjadi pada para pembaca, sahabat dan sanak familinya. Yaitu apabila buku nikah raib tidak perlu bingung dan gundah, karena hidup itu punya banyak solusi selagi kita mau berihktiar (berusaha).
Seperti apa usaha yang harus dilakukan, kini penulis akan membeberkan rahasianya, langkah yang perlu dilakukan ialah :
1. Cek secara teliti di tempat-tempat yang anda yakini biasa menyimpan dokumen-dokumen penting, baik itu di lemari, laci dan bahkan kolong tempat tidur, hehehehe
2. Apabila tidak ditemukan keberadaannya jangan mengkonfirmasi pada pasangan anda atau anak anda kalau yang sudah di karuniai anak, dengan nada-nada kasar, karena itu hanya akan menimbulkan sakit hati dan ketersinggungan,
3. Usaha mencari sudah mentok dan tetap tidak di temukan, jangan buang-buang waktu, tapi segeralah pergi ke kantor urusan agama setempat, tentu di kecamatan anda untuk meminta nomor register buku nikah anda, setelah itu kembali ke desa minta surat keterangan hilang dari desa anda dan langsung ke Polsek setempat.
4. Setelah itu kembali lagi ke kantor urusan agama setempat. Dengan membawa bukti keterangan hilang yang diminta dan buat juga di sahkan oleh Polsek setempat.
5. Terakhir dengan begitu buku nikah (duplikat akta nikah) akan kembali ada di tangan anda, tentu akan ada sedikit tambahan di dalam duplikat itu, yaitu tambahannya tanggal, bulan dan tahun terbitnya duplikat akta nikah itu sendiri.
Okeeeeee para pembaca yang Budiman mungkin itu saja ulasan singkat penulis semoga bisa memberikan sedikit informasi kepada para anda sekalian, wassalamualaikum, wr, wb. 

Minggu, 27 Oktober 2019

Musik darul pamekasan

Pagelaran musik daul masih butuh pengaturan ketertiban.
Musik daul yang di gelar di kabupaten Pamekasan tampak megah dan meriah, peserta musik daul yang berjumlah 24 peserta tampak berjejer rapi di jalan Joko tole kabupaten Pamekasan. 
Pagelaran di mulai pada jam 19.00 wib. Ribuan masyarakat berjubel memenuhi pinggiran jalan raya, sampai-sampai akses kota di tutup tidak boleh dilalui oleh semua kendaraan, tentunya berharap agar pagelaran yang di helat tidak terganggung.
Namun apaboleh dikata dan tak dinyana pagelaran yang diharapakan berjalan lancar dan tertib dengan tujuan memberikan sajian hiburan memuaskan, tetap saja mendapatkan kritikan dari masyarakat pamekasan, sebut saja masfur masyarakat yang beralamatkan desa taro'an, dia mengeluhkan ketidak tertibkan dan teraturnya masyarakat dan kurang tegasnya pemerintah dalam memberlakukan aturan, "saya rasa pelaksanaan musik daul di jalan raya seperti itu kurang memuaskan dan menghibur, mengingat tempatnya yang sempit dan kesadaran masyarakat yang kurang sadar. Contohnya saat pagelaran, yang seharusnya masyarakat tidak boleh masuk ke arena pelaksanaan. Kenyataannya mereka merangsek masuk anehnya dengan menggunakan sepeda motornya, sehingga sangat mengganggu".
Tidak hanya masfur, Abdul Halim juga mengeluhkan hal serupa utamanya yang berhubungan dengan peraturan yang terkesan tidak tegas untuk penonton. "Seharusnya pemerintah melakukan penertiban seperti halnya memberikan pembatas untuk penonton dan peserta atau anggota yang mengikuti pagelaran, gampangnya pinggiran jalan yang dijadikan gelanggang itu di kasih pagar agar masyakat tidak mengganggu konsentrasi penonton yang memang membutuhkan hiburan". 
Baiknya kedepan pemerintah memunculkan inisiasi untuk menyediakan gelanggang untuk tempat-tempat parade dengan kapasitas yang memadai dan tidak mengganggu akses jalan umum tentu harapan besarnya agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Ter-ater dalam kultur desa

Fungsi Ter-ater dalam masyarakat Desa

Foto diambil saat pelaksanaan pengajian malem Senin di desa peltong.
Kabupaten Pamekasan yang memiliki tiga kecamatan, banyak ragam budaya dan tradisi yang terus tumbuh kembang di dalamnya tentu sampai saat ini masih terus di pertahankan dengan tidak sedikitpun mengurangi kekuatan nilai kholistk yang terkandung di dalamnya.
Hal itu dapat di lihat dari tradisi petik laut, tok-otok, dan teratur yang sampai saat ini masih terus dipertahankan dan tidak pernah tergerus oleh arus globalisasi, dan yang paling menarik untuk dibahas ialah tradisi yang kini bisa dikatakan budaya ialah ter-ater (mengantarkan dengan membagikan makanan kepada tetangga), hal itu dilakukan saat salah satu masyakat melaksanakan selamatan (haul dan kumpulan pengajian antar warga).
Sebelum haul dan pengajian dilaksanakan tuan rumah yang memiliki hajatan biasanya meminta salah satu dari tetangga yang urun tenaga membantu untuk persiapan sajian untuk anggota kumpul pengajian, diminta untuk mengantarkan makanan kepada tentangan terdekat atau tetangga yang jauh bahkan besan yang jauh pun juga masuk dalam hitungan jatah ter-ater.
Menurut riskiyah (tuan rumah) ter-ater itu dilakukan, kalau untuk tetangga terdekat tujuannya untuk memberikan penegasan bahwa undangan yang di sampaikan secara lisan pada jauh-jauh hari sebelum nya, dalam hitungan kurang lebih 3 harian, tetap akan dilaksanakan dan pihak keluarga yang diundang diharapkan untuk diingatkan, jadi ter-ater bermanfaat atau dimanfaatkan untuk pengingat sekaligus penegasan.
Sedangkan yang untuk besan dan saudara yang jauh dari rumah tuan rumah jauh dalam artian bukan dalam hitungan radius 80 KM, kalau ukuran di wilayah kami tidak dengan jarak tempuh madura-surabaya, hehehhe, akan tetapi rumah besan saudara yang masih bisa di tempuh dengan jarak tempuh dengan waktu 15 menit, tetap diusahakan untuk mendapatkan bagian untuk diantar makanan kerumahnya, hal ini memiliki pesan moral yang sangat kuat.
Tidak lain tujuan yang sangat mendasar ialah agar tetap terjaganya nilai-nilai kekeluargaan (semakin erat dan guyub) selain itu juga mengandung pesan moral dan edukasi, bilamana nanti yang mendapatkan ter-ater juga melakukan hal yang sama dengan memberikan prestasi yang sama tidak saling menimbulkan ketersinggungan, selain itu ter-ater dalam suatu peringatan atau haul dan kumpulan pengajian juga berfungsi sebagai sedekah para pendahulu yang sudah meninggal dunia. 

Sabtu, 26 Oktober 2019

Sekapur sirih ragam desa

Sekapur sirih
 Ragam buyada desa merupakan blog yang buat untuk mengabarkan tentang kondisi dan situasi desa di tahun 2019 dan begitupun tahun-tahun selanjutnya semoga akan senantiasa diberikan keistiqamahan dalam penyajian informasi-informasi penting, yang dimungkinkan bisa memberikan inspirasi, aspirasi dan konsumsi dalam ilmu pengetahuan dan kepedulian terhadap budaya Indonesia khususnya budaya di desa.
 Sebab budaya adalah estafetta kehidupan manusia yang sebagian bahkan bisa dikatakan mayoritas masyarakat mengamini sebagai entitas dan identitas setiap diri manusia yang hidup berkelompok, jadinya dengan budaya manusia yang berkelompok (sosial) akan mampu menunjukkan jatidirinya sebagai manusia yang berbudi pekerti sebagaimana yang dicita-citakan oleh asas dan dasar negara Indonesia.
 Intuisi manusia yang berdasarkan asas dan dasar Negera Indonesia maka akan terjamin keselarasannya dan keselamatannya, sebab adopsi-adopsi yang dimaksudkan adalah adopsi kearifan untuk menjamin perdamaian sejati. Hal itu senada dengan kehidupan desa, desa diharapkan tetap berpegang teguh pada budaya yang sudah tumbuh kembang dan di petik buahnya sejak dulu, bukan dalam artian untuk mengarahkan pada fanatisme untuk anti modern dan ketidak sanggupan masuk pada wilayah post modern. 
 Akan tetapi, blog ini ingin menyajikan sebuah eksistensi desa yang tetap berpegang teguh pada kearifan dan teguhnya pendirian untuk menjaga harga diri dengan mengedepankan etika dan estetika untuk meninggikan nilai-nilai kemanusiaan dengan penghargaan terhadap hak dan martabatnya.
 Sehingga harapan besarnya ragam budaya desa, memiliki tujuan untuk bersama-sama mengungkap perasaan-perasaan desa yang sebenarnya saat mendengar tentang kota dan kemajuan kota begitupun pergeseran budaya yang terjadi di kota, kalaupun di desa hari sudah mulai banyak mendapatkan sajian-sajian tentang kota memalui media informasi dan komunikasi yang juga tidak kalah pesat merangsek ke desa. Adapun penulis berharap semoga para penyimpan tidak merasa bosan dan timbul ketersinggungan dalam menyimpulkan pemikiran dari penulis yang pasaran dan tmasuk dalam katagori asumsi belaka.

Pertanda malam untuk pak tani

begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbit...