Sabtu, 14 Januari 2023

Desa untuk kaya rasa

desa. iya mungkin ada segelintir orang yang lebih suka berkata aku bukan orang desa, tapi aku adalah kalangan metropolis (kota). entah hal apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya, tapi penulis mencoba untuk menerka-nerka. mungkin ia anggap desa bagian dari wilayah indonesia yang terbelakang! maaf ini hanya terkaan bukan tuduhan dari penulis. tapi yang jelas penulis sampai detik ini lebih nyaman dan tentram berada di desa. karena di desa masih banyak yang terjaga, seperti alamnya, manusianya, moralnya, sosialnya dan begitupun budayanya. di desa kita bisa dipastikan akan sering bertemu dengan orang-orang yang saling tegur sapa saat papasan, yang muda akan turun kebawah saat ada yang tua berada di tempat yang lebih rendah dari pda dirinya, orang tua dan guru diposisikan hampir sejajar dalam urusan penghormatan atas jasa-jasanya."gambaran moral". selain gambaran diatas juga patut dimunculkan kambaran budaya, budaya di desa masih tetap berpegang teguh pda peninggalan leluhur, pelestarian terhadap budaya tidak perlu dihimbau, karena bagi masyarakat melestarikan dengan cara menjaga dan terus membumikannya, merupakan tugas pokok yang berangkat dari hati, seperti halnya ketika ingin memulai membangun rumah, membeli barang, meminang perempuan sebagai calon istri, dan untuk pelaksanaan hari bahagia seperti pernikahan dan ruwatan-ruwatan lainnya, masih berpegang pada hari baik dan hari-hari kelahiran seseorang yang memiliki hajat. tentang alam, iya. alam di desa masih banyak yang perawan, belum tersentuh oleh bangunan pencakar langit, sehingga masih mudah untuk ditemui alas rimbun, hamparan sawah yang menghijau, kali dan sungai yang masih mengalir deras air yang bersumber dari mata air, sehingga desa merupakan destinasi yang kehidupan yang masih banyak memberikan jaminan ketentraman dan kemandirian dalam menjalankan ihktiar hidup dalam keseharian. akan sangat sulit untuk ditemui suatu tindakan yang sangat kelur dari jalur moral yang diamanatkan oleh UUD 1945 dan amanat ruahani yaitu agama, sehingga di desa saya lebih merasakan kesejukan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. mahon maaf tulisan ini hanya ilustrasi penulis yang penuh dengan keterbatasan, tidak dalam rangkan untuk mengisyaratkan adanya penilaian terhadap suatu wilayah seperti wilayah kota. dalam arti lain tulisan ini hanya terbatas rasa yang dirasakan oleh penulis semata. mohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana menimbulkan ketersinggunga. untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran untuk saling membangun dan emngembangkan giat untuk terus berkaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pertanda malam untuk pak tani

begitu indah dan teraturnya tuhan (Allah) menciptakan alam, sehingga dalam setiap peristiwa menjadi pertanda, pagi datang dengan terbit...